Monday, February 29, 2016

Memulainya dengan Baru

Banyak hal yang tidak sesuai dengan keadaanku sekarang. Hidup selalu berkaitan dengan pencapaian dan prestasi. Kebanggaan dan pengakuan sosial. Aku yang semula hanya mementingkan kluarga dan diriku sendiri. Berpijak pada keadaan dimana aku harus menempatkan diri.

Tuesday, January 21, 2014

Tetaplah (be Still)

Tetaplah bersamaku, dengan memegang tanganku.
Tetaplah bersamaku, dengan memegang pundakku,
Tetaplah bersamaku, dengan berpijak di kakiku

Bertahanlah bersamaku , meski tanganmu bergetar
Bertahanlah Bersamaku, walau pundaku berat menahan tangis kesakitanmu
Bertahanlah denganku, dan kuatkan pijakanmu karena sakitmu tak mampu berdiri

Wednesday, January 08, 2014

KESENDIRIANKU, SEPI ...

malam yang sepi,
pikiranku jauh menerawang entah kemana, terkadang ke masa laluku yang sedikit suram, kemudian meloncat jauh ke depan, sesekali ku imbangkan lamunanku dengan menyamakan keadaanku sekarang.

entah sudah berapa lama aku duduk sendiri, kuhela nafas beratku, memandang malam jenuh yang sepi, ku hembuskan nafas berat itu beserta kepulan asap dari rokok murah yang sering ku hisap,

barangkali sudah yang ke sekian batang rokok ini menemani lamunanku, tak kuperdulikan sekitarku, aku hanya merenung menegadah ke atas, sembari aku lupakan yang telah terjadi,..

Friday, March 08, 2013

Selalu, Kau tak bisa mengerti

aku hanya tak suka beberapa hal, tak suka sesuatu yang memang aku tak menyukainya, lalu apakah aku harus menyukainya, padahal itu bukan yang ku inginkan, kebohongan yang terus aku tampakkan, dan kejujuran yang aku tutupi.

aku hanya diam dengan ketidak sukaanku, meski terkadang aku harus menjelaskan mengapa aku tidak suka, karena dirimu tak kunjung mengerti.

Lalu aku lelah dengan penjelasan-penjelasan panjang,

aku hanya diam pada ketidak senanganku, hanya menegaskan bahwa aku tidak ingin sesuatu, dan seharusnya kau memahami, tanpa ada penjelasan yang perlu,

aku memahamimu, sangat memahamimu, dan harusnya kau melihat diriku di sini, ada dan tak kemana.

Marahmu tak beralasan

Aneh,. teramat aneh, kau marah padaku begitu rupa, seakan aku tak melakukan apapun, kau keras kepala dengan diriku, seakan kau ingin membenarkan dirimu.

Rayuanku kau anggap aneh, kemesraan yang jarang aku tunjukkan kepadamu pun kau anggap tak lazim, meski kau hanya diam, namun wajah marahmu dan ketidak sukaanmu terhadapku jelas terlihat, segurat senyum dan pandangan sinis itu tertuju padaku,

disaat anakk kita sakit, kau bahkan menyalahkan ku, mengucapkan kata yang tak pernah aku lakukan, seakan menuduhku tidak percaya padamu,

aku lelah dan cape dengan rutinitas kerja ku, seakan kau tak mau perduli, aku hanya berujar bahwa aku lelah dan tak ingin keluar, namun kau justru menyalahkan ku,

aku lelah dengan keras kepalamu, lelah dengan pertengkaran ini, bosan dengan argumenmu yang selalu memojokkan ku, entah lah, barang kali aku terlihat bodoh di matamu, tampak tak bisa kau andalkan dalam segala hal.

sering kau terlihat cemburu, tapi bagiku itu bukan suatu kecemburuan, justru kalimatmu seperti menuduhku, menuduh ku selingkuh,

benar, kau hampir tak pernah menanyakan sapa wanita itu, hanya sesekali kau menanyakan kepadaku, tapi bagiku itu adalah suatu tuduhan, dan aku harus menjelaskan atau bagai mana,

aku tak pernah mencurigaimu, tak pernah terpikir di benakku kau punya yang lain, dan seharusnya kau bisa melihat diriku, bahwa diriku selalu ada.

selama ini aku telah mencoba menahan amarah, amarah yang kau buat untukku, mencoba untuk menyalahkan diriku sendiri, berfikir apa yang telah aku lakukan untukmu, tidak ada, ya, tidak ada, aku tak melakukan apapun yang ada di benakmu, dan memang aku tidak melakukannya.

kau seakan tak memercayaiku, tak melihat sisi baik dari diriku, meski aku pun tak menyangkal bahwa sisi baik itu barangkali tidak ada,.
aku mencoba memahamimu, bersikap sabar dan bersikap biasa saja,
aku tau kau lelah terhadapku, bosan dengan diriku, bosan dengan diam ku, bosan dengan harapanmu bahwa aku akan mengucapkan kata2 manis, dan rayuan2. tapi tak kunjung aku ucapkan, tak kunjung aku mesrai.


Saturday, February 09, 2013

SORRY. !!!.


Sorry,..!! ucap wanita cantik mungil didepanku, " sungguh bang aku tidak tahu kalau abang tidak suka ". adik berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan adik ini,

Sorry,..!! untuk yang kedua kalinya gadis anggun ini mengucapkan kata itu, seraya masih memegang kedua telinganya dan menunjjukkan wajah sayau rasa penyesalannya,.. dan seketika aku lupa pada keadaanku, terlena pada wajah didepanku, mencermati setiap lekuk wajah cantik ini, terpaku dan hanya bisa membisu, betapa wanita ini mempesonaku,

entah apa yang diucapkannya, serasa bisu dan hanya desiran hembusan angin kecil yang menerpa wajah dan rambut panjangnya, melambai-lambai lembut, seakan semuanya berjalan lamban, wajah di depanku memberiku getaran aneh, getaran yang mendesirkan darahku, sehingga setiap alirannya mampu memberikan nafas baru dalam hidupku,

Sorry..!!.. sentak aku tersadar dari lamunanku, entah sudah yang keberapa kali dia mengucapkan kata itu,.. entah wajahku menunjukkan mimik marah ataukah tersenyum, aku pun tak menyadarinya,..dan sebelum wanita anggun ini mengucapkan kata itu lagi, meski anggun dan manis, tapi aku tak ingin dia mengulanginya lagi,..

e e,.. a.. tidak apa-apa dik,.. kaka . yang salah.,... sudah lah., lupakan saja/... selaku sembari menyelimuti kegugupanku

KU RUSAK DIRIKU DENGAN KEBIASAANKu

Kuhabiskan waktuku dengan hanya bermain game online, tak tersisa buat yang lain, pekerjaanku jadi terbengkalai, aku pun jadi pemalas, pikiranku pun selalu tertuju pada game.

entah berapa lama sudah aku menghabiskan kebiasaanku ini, entah berapa uang yang sudah habis, entah berapa kali aku abaikan keluargaku, anak dan istriku, dan entah aku berbuat yang kesekian untuk membuat aku nyaman bermain game. semuanya tak dapat aku hitung dengan uang.

teramat banyak dan teramat lelah aku memikirkan, sebab tak pernah aku temukan satupun jawaban, betapa diriku rusak karena game online,

Monday, February 04, 2013

Dalam Diam Aku Mencinta

Entah berapa kali kau keluhkan sikapku, seakan tak menerima diamku, entah yang keberapa kali kau protes diriku, tentang cuekku, tentang opiniku, tentang argumenku, dan tentang segala hal yang tak kau sukai dariku, dan aku masih terus diam, dengan sikap acuh tak acuh ku,

Aku tahu kau kecewa padaku, seakan dirimu hidup dalam kungkungan, dengan sesosok batu ataupun patung yang tak mampu kau ajak bicara banyak, yang tak bisa kau andalkan di segala hal, dan aku tahu kau tak mampu menerima ini smua,..

Barangkali kau masih berfikir, dan sering di dalam lamunanmu kau mempertanyakan, cintakah kau padaku. Sehingga kau punya pemikiran sendiri, yang sejalan dengan keinginanmu, bahwa kau mampu menghadapi ini semua, dengan diriku yang masih bersikap diam dan membisu, untukmu, untuk anak kita, dan untuk keluarga kita.

Namun aku punya pemikiranku, yang aku tak mampu melepaskannya, Bahwa aku senang dengan DIAMKU, dan aku mencintamu dengan diam, jauh dalam pikiranku, betapa aku mencitamu...

AKU dan Bintang

Bintang dan bulan bertabur, pandanganku tak lepas dari satu bintang yang bersinar melebihi bintang lain, mungkin bintang itu paling terdekat dengan bumi fikirku, tak sedetikpun aku melepaskan pandanganku, tak terusik dari apapun , meski sesekali suara2 alam berbunyi silih berganti, seakan aku larut begitu dalam dan terlena disana. melamun dan banyak hal yang terfikrkan.

Sesekali ku hela nafas panjangku, menghirupnya dengan dalam, dan perlahan ku hembuskan, ku hempaskan kegundahan hati melalui nafasku, seakan ingin melepaskan segala kegundahan hati. namun tak jua aku temukan kelapangan dan kelegaan dada.

"Huh, keluhku, hanya suara itu yang mampu aku ucapkan, kupejamkan dengan rapat mata sayuku, meninggalkan bintang bersinar terang itu, namun dalam kegelapan pejaman mataku, bintang itu menjelma,. hadir kembali, seakan tersenyum, memberikan pencerahan hati, .. ku biarkan terus mata ini terpejam, tak ingin membukanya, meski aku tahu bintang itu pasti masih ada di situ,..namun bintang dalam pejamanku bisa tersenyum,.. memberikan semangat hati, membuang jauh sesak di dada....dan aku lega,.. karena aku seketika bisa melupakan beban KERJAKU

Wednesday, August 22, 2012

AWAL .... DALAM PERMULAAN

sapa dia....dan mau apa dia... bukanlah urusanku, yang terpenting adalah aku menjadi diriku, tak hanya sebagai orang yang mampu mengusik orang lain, hanya sekedar iri hati padanya..